Untuk meningkatkan imunitas umat Islam
dari serangan virus pemurtadan, secara spesifik umat Islam harus
mempelajari dan memahami, bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang
sempurna dan diridloi Allah sebagaimana firman-Nya:
Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.. (QS. Al Maidah 3).
Dan agama selain Islam, termasuk Kristen adalah agama yang tidak diterima oleh Allah, sebagaimana firman-Nya: Maka
Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal
kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi,
baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka
dikembalikan. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa
dan Para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun
di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah Kami menyerahkan diri."
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran 85).
Dan
seharusnya orang-orang Kristen, kalau mereka benar-benar beriman kepada
kitab Injil yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Isa yang
disebut-sebut dalam QS. Ali Imran ayat 84 di atas, tentunya mereka
mengimani Nabi Muhammad karena Nabi Muhammad adalah Ahmad yang
disebut-sebut oleh Nabi Isa sebagai kabar gembira yang akan datang
sesudah beliau, sebagaimana disebut dalam firman Allah: dan
(ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. As Shaff 6).
Dan
Allah menegaskan bahwa orang-orang Kristen, sebagai ahli Kitab,
sebagaimna Yahudi, adalah lebih baik masuk Islam. Allah berfirman: Sekiranya
ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik. (QS. Ali Imran 110).
Ibnu Katsir
dalam tafsirnya menerangkan bahwa yang dimaksud dengan beriman dalam
ayat di atas adalah beriman kepada apa yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw., yakni dinul Islam, Al Quran dan As Sunnah.
Oleh
karena itu, umat Islam harus bangga sebagai umat Islam. Tidak boleh
minder dengan dengan kehebatan bangsa-bangsa Kristen dan Yahudi di AS
dan Eropa maupun bangsa-bangsa kafir lainnya semacam China, Jepang, dan
India, yang hari ini menguasai politik dan ekonomi dunia serta
sumber-sumber kekuasaan dan kekuatan dunia; dan juga merajalelanya
mereka di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri kaum muslimin di
seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Itu sekedar kesenangan
sementara saja untuk mereka, sampai umat ini bangkit kembali berjuang
merebut kedaulatan mereka atas negara dan tanah air mereka beserta
segala kekayaan yang ada di dalamnya. Allah menegaskan hal itu dalam
firman-Nya: Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh
kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah
kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan
Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (QS. Ali Imran 196-197).
Umat
Islam adalah umat yang tinggi derajatnya jika benar-benar memegang
agamanya. Dan umat Islam sudah pernah membuktikan ketinggiannya dengan
mengalahkan Rumawi dan Persia, dua adidaya dunia pada saat itu, pada
tahun 15H, lima tahun ba’da wafatnya Rasulullah yang berhasil
membina umat Islam dalam tempo 23 tahun, 28 tahun ba’da turunnya ayat Al
Quran yang pertama, yakni pada masa Khalifah Umar bin Al Khaththab
sebagai amirul mukminin. Dan setelah itu Negara Umat Islam menjadi
Negara adidaya dan pusat peradaban dunia selama berabad-abad hingga
Eropa bangkit dengan Revolusi Industrinya pada abad 19. Kalau hari ini
umat Islam di seluruh dunia masih terpuruk dan tertinggal jauh dari
bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani dan bangsa-bangsa lainnya, itu adalah
ujian agar umat ini mau bangkit dan berjuang untuk menegakkan izzah
Islam dan kaum muslimin hingga bisa mencapai kejayaannya kembali. Allah
berfirman: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling
Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada
perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada
perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan
kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat
pelajaran); … (QS. Ali Imran 139-140).
Jadi
ketinggian, keunggulan, dan kehebatan umat Islam tidak datang begitu
saja. Tapi diperoleh dengan perjuangan, kesungguhan, jihad, bahkan
peperangan yang beresiko luka atau terbunuh sebagaimana disebut ayat di
atas. Hal itu telah ditempuh dan didapatkan oleh generasi para sahabat
yang berjuang bersama baginda Rasulullah saw., Sayyidul Anbiya wal
Mursalin, Imamul Mujahidin, yang berkuasa di Darul Muhajirin yang
beribukota di Madinatur Rasul, Al Madinah al Munawwarah.
Ya, umat
Islam bilamana benar-benar mempercayai kebenaran seluruh ajaran Allah , yakni hukum-hukum Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan
berjuang mewujudkannya dalam realitas kehidupan nyata seperti Rasulullah
dan para sahabatnya, pasti memperoleh predikat dari Allah sebagai
khairu ummah alias sebaik-baik umat (QS. Ali Imran 110) dan ummatan
wasathan alias umat yang adil dan pilihan (QS. Al Baqarah 143).
(Brilly/majalahtauhidullah.blogspot.com)
> Dapatkan majalah Tauhidullah gratis setiap bulan hubungi 081515526665!
Komentar
Posting Komentar