Tauhid dan Psikologi

Aqidah Tauhid adalah iman atau keyakinan yang teguh dan pasti mengenai keesaan Allah. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Aqidah Tauhid erat kaitannya dengan Psikologi karena di dalam Al-Qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang memotivasi manusia untuk mengkaji dirinya sendiri (termasuk di dalamnya mengkaji sisi psikologis manusia, antara lain :
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ ﴿٢٠﴾ وَفِي أَنفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ ﴿٢١﴾

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin 8 Dan (juga) pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS. 51/Al-Dzariat: 20-21)
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (QS. 41/Fuşilat: 53)
Dan juga semakin jelas bahwa sumber utama ajaran Islam yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan eksistensi manusia secara fisikal, psikologikal, spiritual, dan sosial turut berperan dalam memicu lahirnya kajian psikologi dalam Islam.
Semakin kuat tauhid seseorang, semakin kuatlah psikologisnya. Dia tidak akan mudah goyah, galau, stress, marah-marah, dendam, hasad, benci, dan lain sebagainya, karena dia benar-benar memahami bahwa segala sesuatu tergantung Allah dan Allah adalah satu-satunya sandaran hidup.

Komentar